Hari Senin kemarin (5/7 Israel merilis daftar barang - terutama senjata dan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat senjata - yang tidak akan dibiarkan masuk ke Jalur Gaza di bawah kebijakan Israel untuk mengurangi blokade terhadap wilayah Palestina.
Daftar barang itu diterbitkan 15 hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pada tanggal 20 Juni lalu bahwa ia akan mengurangi blokade dan beberapa jam sebelum ia terbang ke Washington untuk melakukan pembicaraan pada hari Selasa ini (6/7) dengan Presiden AS Barack Obama.
PBB menyambut rencana untuk meliberalisasi aturan tentang impor barang ke Jalur Gaza namun PBB juga mendesak Israel untuk mencabut larangan ekspor dari wilayah Palestina untuk meningkatkan perekonomian di sana.
"Keputusan sekarang oleh pemerintah Israel untuk mengurangi secara substansial penutupan hanya dapat diterima oleh saya," kata utusan Timur Tengah PBB Robert Serry Reuters setelah Israel menerbitkan daftar barang selama konferensi pers di Yerusalem.
Gedung Putih juga menyambut baik publikasi daftar barang yang dilarang masuk itu.
"Kami percaya daftar barang yang dibatasi untuk Gaza yang diumumkan hari ini akan membuat peningkatan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat di Gaza, sekaligus menjaga senjata jatuh ke tangan Hamas," kata juru bicara Tommy Vietor, mengacu kepada penguasa Islam Gaza.
"Ini merupakan langkah penting dalam melaksanakan kebijakan baru yang diumumkan oleh Israel dua minggu lalu. Presiden berharap untuk mendiskusikannya dengan perdana menteri besok," tambahnya.
Melunaknya kebijakan Israel ini, menyusul adanya serangan Israel terhadap armada kebebasan yang menuju Gaza yang menyebabkan sembilan aktivis Turki meninggal dan menimbulkan kecaman dunia internasional.
Berdasarkan aturan lama, Israel melarang segala sesuatu yang akan masuk ke Gaza di bawah blokade.
Utusan PBB Serry, menggambarkan blokade sebagai sesuatu yang tidak bisa diterima, mengatakan bahwa penting bagi Israel untuk membolehkan ekspor keluar wilayah karena satu-satunya cara untuk memastikan bahwa ekonomi yang telah hancur dapat kembali pulih.
"Saya juga berharap bahwa segera kita akan melihat ekspor dari Gaza. Karena bagaimana Anda bisa melihat ekonomi rakyat Gaza berfungsi dan pulih tanpa difasilitasinya ekspor," katanya menegaskan.(fq/aby)eramuslim
Gedung Putih juga menyambut baik publikasi daftar barang yang dilarang masuk itu.
"Kami percaya daftar barang yang dibatasi untuk Gaza yang diumumkan hari ini akan membuat peningkatan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat di Gaza, sekaligus menjaga senjata jatuh ke tangan Hamas," kata juru bicara Tommy Vietor, mengacu kepada penguasa Islam Gaza.
"Ini merupakan langkah penting dalam melaksanakan kebijakan baru yang diumumkan oleh Israel dua minggu lalu. Presiden berharap untuk mendiskusikannya dengan perdana menteri besok," tambahnya.
Melunaknya kebijakan Israel ini, menyusul adanya serangan Israel terhadap armada kebebasan yang menuju Gaza yang menyebabkan sembilan aktivis Turki meninggal dan menimbulkan kecaman dunia internasional.
Berdasarkan aturan lama, Israel melarang segala sesuatu yang akan masuk ke Gaza di bawah blokade.
Utusan PBB Serry, menggambarkan blokade sebagai sesuatu yang tidak bisa diterima, mengatakan bahwa penting bagi Israel untuk membolehkan ekspor keluar wilayah karena satu-satunya cara untuk memastikan bahwa ekonomi yang telah hancur dapat kembali pulih.
"Saya juga berharap bahwa segera kita akan melihat ekspor dari Gaza. Karena bagaimana Anda bisa melihat ekonomi rakyat Gaza berfungsi dan pulih tanpa difasilitasinya ekspor," katanya menegaskan.(fq/aby)eramuslim
Posting Komentar