Pihak berwenang di daerah terpencil Xinjiang, Cina barat, telah memasang 40.000 kamera keamanan di seantero ibukota Urumqi yang mayoritas berpenduduk Muslim, menjelang peringatan pertama kerusuhan etnis yang menelan banyak korban.
Seorang juru bicara pemerintah kota mengatakan kamera-kamera pengawasan telah dipasang di lebih dari 3.000 bus, 200 perhentian bus dan sekolah, dan lebih dari 100 pusat perbelanjaan dan toko pangan serba ada. Kamera-kamera juga telah dipasang di sepanjang lebih dari 4.000 jalan.
Pihak berwenang di Xinjiang telah meningkatkan penjagaan keamanan di Urumqi sebagai tanggapan atas bentrokan tanggal 5 Juli tahun 2009 yang pecah antara umat Muslim Uighur dan etnik Han Cina.
Kerusuhan itu menyebabkan 200 orang tewas dan lebih 1.600 orang luka-luka. Sedikitnya 5.000 polisi baru telah direkrut di Xinjiang menyusul kerusuhan tersebut.
Media resmi Tiongkok mengatakan, polisi akan memantau kamera-kamera itu secara terus menerus. Amnesty International mengatakan, pada hakekatnya hal ini adalah pemberlakuan pemerintahan yang represif di Xinjiang khususnya terhadap umat Islam di sana.
Pemerintah Cina mengatakan tahun lalu bahwa mereka memiliki bukti bahwa Gerakan Islam Turkistan Timur merencanakan adanya serangan pada bulan Oktober dalam perayaan 60 ulang tahun berdirinya Republik Rakyat Cina dan berdirinya Daerah Otonomi Xinjiang.(fq/voa/imo)/eramuslim
Media resmi Tiongkok mengatakan, polisi akan memantau kamera-kamera itu secara terus menerus. Amnesty International mengatakan, pada hakekatnya hal ini adalah pemberlakuan pemerintahan yang represif di Xinjiang khususnya terhadap umat Islam di sana.
Pemerintah Cina mengatakan tahun lalu bahwa mereka memiliki bukti bahwa Gerakan Islam Turkistan Timur merencanakan adanya serangan pada bulan Oktober dalam perayaan 60 ulang tahun berdirinya Republik Rakyat Cina dan berdirinya Daerah Otonomi Xinjiang.(fq/voa/imo)/eramuslim
Posting Komentar