Halloween party ideas 2015


Go Ihsan - Gerakan Jihad Islam Palestina mendukung rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah jika penyatuan itu mengutamakan perlawanan dan membebaskan Palestina, Press TV melaporkan.

Pada tanggal 23 April Hamas dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang mencakup faksi Fatah, mencapai kesepakatan rekonsiliasi untuk menyelesaikan perbedaan diantara mereka.

Berdasarkan kesepakatan itu, Hamas dan Fatah akan membentuk pemerintah persatuan dalam lima pekan dan mengadakan pemilihan nasional enam bulan kemudian.

Dawoud Shehab, juru bicara Jihad Islam Palestina, mengatakan gerakan mereka mendukung rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah selama mereka tidak menyerahkan hak-hak rakyat Palestina dan terus mendukung perlawanan.

"Jihad Islam menyambut baik pelaksanaan rekonsiliasi nasional antara Hamas dan Fatah. Namun, apa yang kita khawatirkan tentang itu adalah mereka membangun persatuan nasional yang nyata dan sebuah strategi yang didasarkan pada resistensi sebagai jalan menuju kebebasan. Rekonsiliasi harus mengakhiri proses negosiasi dengan penjajah," kata Shehab Press TV.

Jihad Islam terus menolak untuk berpartisipasi dalam pemilihan parlemen atau presiden di bawah sistem politik Palestina saat ini, ia lebih lanjut mengatakan.

Shehab lebih lanjut mencatat bahwa selama 30 tahun terakhir, Jihad Islam telah menolak pendudukan Israel dan berdiri menentang pembicaraan dengan Israel karena selalu mengakibatkan hilangnya lebih banyak lahan dan hak-hak Palestina.

Rekonsiliasi antara Hamas dan PLO membuat marah Israel dan rezim Tel Aviv menghentikan apa yang disebut pembicaraan damai dengan Otoritas Palestina pada tanggal 24 April dan mengancam untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap warga Palestina.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Fox News bahwa negosiasi dengan Palestina "pada dasarnya akan mati" jika pihak berwenang Palestina yang diwakili PLO meneruskan kesepakatan persatuan dengan Hamas.

Netanyahu mengatakan Abbas harus "merobek-robek" perjanjian dengan Hamas, menambahkan bahwa Tel Aviv tidak akan terlibat dalam pembicaraan dengan Otoritas Palestina ketika OP mendapat dukungan dari Hamas.| VOA-Islam

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.