Go Ihsan - Gerakan Jihad Islam
Palestina mendukung rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah jika penyatuan itu
mengutamakan perlawanan dan membebaskan Palestina, Press TV melaporkan.
Pada tanggal 23 April Hamas dan Organisasi
Pembebasan Palestina (PLO), yang mencakup faksi Fatah, mencapai kesepakatan
rekonsiliasi untuk menyelesaikan perbedaan diantara mereka.
Berdasarkan kesepakatan itu, Hamas dan Fatah akan
membentuk pemerintah persatuan dalam lima pekan dan mengadakan pemilihan
nasional enam bulan kemudian.
Dawoud Shehab, juru bicara Jihad Islam Palestina,
mengatakan gerakan mereka mendukung rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah selama
mereka tidak menyerahkan hak-hak rakyat Palestina dan terus mendukung
perlawanan.
"Jihad Islam menyambut baik pelaksanaan
rekonsiliasi nasional antara Hamas dan Fatah. Namun, apa yang kita khawatirkan
tentang itu adalah mereka membangun persatuan nasional yang nyata dan sebuah
strategi yang didasarkan pada resistensi sebagai jalan menuju kebebasan.
Rekonsiliasi harus mengakhiri proses negosiasi dengan penjajah," kata
Shehab Press TV.
Jihad Islam terus menolak untuk berpartisipasi
dalam pemilihan parlemen atau presiden di bawah sistem politik Palestina saat
ini, ia lebih lanjut mengatakan.
Shehab lebih lanjut mencatat bahwa selama 30 tahun
terakhir, Jihad Islam telah menolak pendudukan Israel dan berdiri menentang
pembicaraan dengan Israel karena selalu mengakibatkan hilangnya lebih banyak
lahan dan hak-hak Palestina.
Rekonsiliasi antara Hamas dan PLO membuat marah
Israel dan rezim Tel Aviv menghentikan apa yang disebut pembicaraan damai
dengan Otoritas Palestina pada tanggal 24 April dan mengancam untuk menjatuhkan
sanksi lebih lanjut terhadap warga Palestina.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Fox News bahwa negosiasi dengan Palestina
"pada dasarnya akan mati" jika pihak berwenang Palestina yang
diwakili PLO meneruskan kesepakatan persatuan dengan Hamas.
Netanyahu mengatakan Abbas harus
"merobek-robek" perjanjian dengan Hamas, menambahkan bahwa Tel Aviv
tidak akan terlibat dalam pembicaraan dengan Otoritas Palestina ketika OP
mendapat dukungan dari Hamas.| VOA-Islam
Posting Komentar