Go Ihsan Korban jiwa di Gaza,
Palestina, terus berjatuhan. Hingga kini, korban tewas di wilayah Palestina itu
telah mencapai lebih dari 1.200 orang. Desakan untuk menghentikan serangan
diserukan.
Namun, Israel justru menambah jumlah pasukannya. Sebanyak 16 ribu tentara diterjunkan Israel untuk melancarkan serangan darat, laut, dan udara.
"Dengan demikian, total tentara yang selama ini dikerahkan telah mencapai 86 ribu," ujar juru bicara militer Israel, seperti dimuat Al-Arabiya, Kamis (31/7/2014).
Selain menambahkan pasukan, negeri zionis juga menambah cadangan persenjataan militer yang dibantu Amerika Serikat. Negeri Paman Sam mengonfirmasi pihaknya telah menyetujui penjualan senjata untuk Israel.
"Amerika Serikat berkomitmen untuk keamanan negara Israel, dan ini menjadi bagian penting bagi Amerika Serikat untuk membantu Israel dalam mengembangkan pertahanan militer," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, John Kirby.
"Penjualan senjata ini sejalan dengan misi-misi tersebut," imbuh dia.
Senjata dan amunisi senilai US$ 1 miliar milik Amerika Serikat disimpan di Israel selama beberapa tahun untuk mengantisipasi apabila terjadi kondisi darurat pada negeri zionis.
Israel saat ini dikecam atas serangan yang diduga dilancarkan oleh pihak mereka di sekolah milik PBB yang dihuni para warga Gaza yangg mengungsi. Sekjen PBB Ban Ki-moon menegaskan hal itu tidak dibenarkan.
"Tak sepantasnya Palestina diserang di tempat itu. Ini tak dapat dibenarkan dan harus diusut," tegas Ban Ki-moon.
Meski demikian, juru bicara pemerintah Israel Mark Regev menyatakan belum jelas apa benar serangan itu berasal dari militer mereka, sebab di sekolah itu juga terdapat warga Israel. Dia menuding Hamas yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Itu belum tentu dari pihak kami, apalagi di sana ada warga kami," ujar Mark kepada BBC
Posting Komentar