Go Ihsan - Kaki seorang
tentara Inggris diledakkan oleh seorang pelaku yang kebetulan muslim saat
bertugas di Irak. Kala itu, ia meluapkan amarahnya melalui media sosial
Facebook.
Chris
Herbert bertugas di Irak pada tahun 2007 ketika kaki kanannya terkena ledakan.
Ketika itu dia masih berusia 17 tahun, dan ia juga telah kehilangan teman dekat
saat mobilnya terkena bom.
Delapan
tahun kemudian, Herbert telah menerima takdirnya dan telah menemukan ketenangan
di dalam diri. Masalahnya, orang-orang berharap ia masih marah, terutama di
tengah teror yang dilakukan ISIS.
Dilansir
News.com.au, Kamis 10 Desember 2015, dalam sebuah postinganFacebook yang
menjadi viral. Herbert mengungkapkan perasannya melalui media sosial.
Orang
mengira, ia akan melontarkan perkataan rasis terhadap pemeluk agama Islam.
"Betul,
seorang muslim meledakkanku, dan aku kehilangan kaki," tulisnya.
"Seorang pria Muslim juga kehilangan lengannya pada hari itu, saat ia
mengenakan seragam tentara Inggris."
Herbert
meneruskan tulisannya dengan menyebutkan semua bantuan orang muslim yang telah
diterimanya menjelang masa pemulihan yang panjang.
"Petugas
medis beragama Islam di dalam helikopter turut membantu membawaku dari medan
perang, dokter beragama Islam melakukan pembedahan yang menyelamtkan nyawaku,
perawat beragama Islam menjadi bagian dari tim yang membantuku kembali ke
Inggris, petugas kesehatan beragama Islam menjadi bagian dari tim yang memilah
keperluanku sehari-hari dalam rehabilitasi saat aku sedang belajar berjalan,
pengemudi taksi Islam meberikan aku tumpangan gratis ketika keluar untuk minum
bir bersama ayahku," kata dia.
"Juga
seorang dokter muslim yang memberikan ayahku ketenangan dan nasihat di pub,
ketika dia tidak tahu cara menangani efek samping dari obat-obatan yang aku
konsumsi."
Herbert
kemudian menulis, "orang kulit putih Inggris" justru membuatnya
kecewa.
Inti dari
pesan yang ia sampaikan adalah: jangan menilai orang berdasarkan warna kulit
atau agama mereka.
"Orang
kulit putih asal Inggris meludahi pacarku, karena mau pacaran dengan orang
difabel" kata dia. Pria itu berharap kekasih Herbert mau berpaling
padanya.
"Orang kulit
putih asal Inggris mendorong kursi rodaku menjauh dari lift agar dia bisa masuk
lebih dulu. Orang kulit putih asal Inggris marah-marah kepada ayahku karena
memarkir mobilnya di wilayah difabel ketika menjemputku setelah bertugas."
Herbert
mengungkapkan dia tidak benci orang kulit putih, tapi ia ingin menyampaikan
pesannya.
"Sudahlah!
Aku tahu siapa yang kubenci dan tidak benci. Aku tahu siapa yang harus kupuji
dan tidak.
Jika Anda ingin membenci kelompok tertentu -- pria maupun wanita --
hanya karena tindakan sejumlah orang-orang bodoh, silahkan. Tapi jangan
paksakan pandanganmu padaku."
"Menyalahkan
umat Muslim karena aksi kelompok seperti ISIS dan Taliban, sama halnya
menyalahkan umat Kristiani atas tindakan kelompok KKK atau Gereja West Boro
Baptist. Sadarlah, peluk orang-orang terdekat Anda dan kembali bekerja."
Unggahannya
telah dibagikan lebih dari 110.000 kali pada hari Kamis. Dalam boks komentar,
orang-orang memujinya atas kata-katanya yang bijak.
"Salah
satu tulisan terbaik yang pernah kubaca di Facebook," ungkap seorang
pengguna.
"Amin,
Bung. Anda mengetuk kesadaran, tidak ada orang yang lebih baik untuk
mengatakannya dari pada dirimu,"ungkap pengguna lainnya.(L6)
Posting Komentar