Halloween party ideas 2015

Go Ihsan - Ulama kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad (UAS), menanggapi pembakaran bendera berkalimat tauhid yang dilakukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) beberapa waktu lalu.

Menurut dai alumnus Al-Azhar ini, penjelasan tentang bendera Islam sudah jelas diterangkan dalam kitab Hadits yang menjadi rujukan utama kaum Muslimin.

Begitupun penjelasan tentang bendera umat Islam, UAS menukil dari kitab Syarah Shohih Muslim yang disusun Imam Nawawi menjelaskan bahwa terdapat dua bendera Islam yang disebut Al Liwa dan Ar Rayah.


“Kita pasukan besar ini, satu bendera khusus, seluruh pasukan lihat mana bendera, namanya Al Liwa. Sedangkan untuk satu panglima yang kecil-kecil, komandan pasukan kecil itu bawa namanya Ar Rayah. Sudah jelas, Ar Rayah -bendera kecil, Al Liwa -bendera besar,” jelas UAS yang disiarkan lewat channelYoutube Taffaquh Video yang dipublikasikan, Senin, 9 Oktober 2018.

Mengenai warna bendera, Ustadz Abdul Somad menceritakan kisah kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ke kota Makkah yang tertuang dalam Surat An Nasr. Bendera yang dibawa pasukan berwarna putih dan hitam. Sehingga jika bendera berwarna putih, maka tulisannya hitam dan sebaliknya jika bendera bewarna hitam, maka tulisannya berwarna putih.
Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan bahwa jika bendera Islam tidak hanya dipakai dalam perang saja. Dijelaskannya bahwa ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memasuki kota Makkah dengan membawa bendera, sedangkan waktu itu dalam keadaan damai.

“Artinya, ketika ada orang mengibarkan bendera itu, lalu kita berkata, ini kan bukan perang, tidak perang pun bendera itu tetap dipakai. Sebagai simbol persatuan,” tambahnya.

Dalam sejarah Rasululullah, Ustadz Abdul Somad juga menceritakan kisah heroik yang dilakukan para Sahabat Nabi demi mempertahankan bendera ini tetap tegap.

“Ini harus kita ceritakan kepada anak-anak kita. Supaya mereka mengerti sejarah. Supaya mereka menghormati agama. Supaya mereka tidak melecehkan simbol-simbol,” tegasnya.

Sebagai negara dengan umat Islam terbesar, melihat insiden demi insiden, Ustadz Abdul Somad meminta untuk menanggapi kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid ini secara jernih.

“Kalau kita berkonflik kembali ke fatwa ulama Majelis Ulama Indonesia. Secara umum Majelis Ulama mengecam, mengajak bertobat dan mendidik. Lalu kemudian menahan diri dan serahkan ke dalam proses hukum,“ ujarnya.

Selain itu, Ustadz Abdul Somad meminta kaum Muslimin juga mendengarkan arahan tokoh-tokoh umat dan ormas Islam. Di sana terdapat tiga poin penting yang harus didengar.

“Pertama mengambalikan ghirah umat, kedua menyadarkan umat, ketiga menenangkan emosi umat,” ujar Ustadz Abdul Somad.*/Rofi Munawar/ Hidayatullah

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.