Halloween party ideas 2015

Go Ihsan - Selain dari para tokoh, harian Republikajuga mendapat dukungan dari Jurnalis Islam Bersatu (JITU). Para wartawan dari berbagai media Islam itu pun menyambangi kantor redaksi Republika di Jl Warung Buncit, Jakarta, Jumat, 26 Rabiuts Tsani 1437 (05/02/2016).

Dalam pertemuan itu, Dewan Syura JITU, Mahladi, mengatakan, pihaknya siap membela dan mendukung Republika. “Jika masalah ini diperpanjang, mereka tidak hanya berhadapan dengan Republika, tapi semua media Islam,” ujarnya.


Menurutnya, pihak Republika telah menganalisa isi berita yang dipersoalkan pegiat lesbian, homoseksual, biseksual, dan transgender (LGBT). Mereka meyakini tak ada kode etik jurnalistik yang dilanggar dari berita tersebut. [Baca: PBNU Bela Republika: LGBT Memang Ancaman Serius]
JITU yang beranggotakan para jurnalis sejumlah media Islam, seperti Hidayatullah.com,Islampos, dan Kiblat.Net, tambahnya, juga meyakini apa yang disebutkan Republika itu.

“Jika yang dipersoalkan (dalam somasi) adalah kesan keberpihakan, maka itu sesuatu yang sulit dihindari. Persepsi kebanyakan masyarakat memang menganggap bahwa kaum LGBT tidak normal. Jadi kesan keberpihakan itu wajar saja,” ujar Mahladi kepada hidayatullah.com secara terpisah.

Seperti diketahui, Forum LGBTIQ Indonesia melayangkan somasi kepada harian Republika,terkait pemberitaan pada halaman 1 edisi Ahad (24/01/2016) berjudul “LGBT Ancaman Serius”.
LGBTIQ merupakan jaringan kerja organisasi-organisasi LGBTIQ Indonesia yang bekerja untuk advokasi hak-hak LGBTIQ Indonesia.

Menurut Mahladi, LGBT adalah sebuah penyakit yang dapat menjangkiti masyarakat Indonesia. “Jadi kita perlu melindungi bangsa ini dari penyebaran virus ini,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Nasional Forum LGBTIQ Indonesia, Yuli Rustinawati, belum berkenan diwawancarai hidayatullah.com. “Nanti aja,” jawabnya saat dikonfirmasi media ini via telepon, Sabtu (06/02/2016) pagi.**

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.