Go Ihsan - Insani Yardim Vakfi atau IHH,
badan kemanusiaan internasional yang berpusat di Istanbul, Turki menyatakan
takkan berdiam diri atas beredarnya tuduhan pihaknya terlibat dalam bantuan
kelompok “teroris” di Suriah.
Pernyataan itu disampaikan
Sekretaris Jenderal IHH, Yavus Dede, kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) saat
bertemu dalam pengukuhan kerja sama antara ACT dengan IHH, di kantor IHH di
Istanbul, Jum’at (30/12/2016).
Yavus menjelaskan, pihaknya
juga mendapatkan informasi serta terus memantau perkembangan lontran isu-isu
bernada tuduhan kelompok tertentu atas kiprah aksi kemanusiaan lembaga ini di
Indonesia.
Terkait tuduhan oknum tertentu
di Indonesia yang beredar viral, IHH menyiapkan tim pengacara di Jakarta untuk
menggugat pencemaran nama baik lembaganya.
“Kalau dibiarkan, maka orang
akan menganggapnya sebagai kebenaran. Harus diambil langkah hukum untuk menjaga
nama baik kami,” ujar Yavus Dede kepada Senior Vice President ACT, Syuhelmaidi
Syukur.
Yavus melanjutkan, langkah ini
juga dilakukan karena Indonesia negara penting dan berpenduduk Muslim terbesar
di dunia. Menurut Yavus, pihaknya perlu menyampaikan hal itu kepada ACT karena
ACT menjadikan IHH mitranya.
Terkait hal ini, Senior Vice
President ACT, Syuhelmaidi Syukur menegaskan, ACT sendiri sudah lama menjalin
kerjasama dengan IHH, tak hanya dalam merespon krisis kemanusiaan Suriah.
Terkait rencana IHH membawa fitnah ini ke ranah hokum, ACT siap memberi
dukungan maksimal.
“Kerja kemanusiaan ini, sudah
cukup berat. Keterlaluan jika dipolitisasi, difitnah dan diseret ke isu
‘terorisme’. Tak ada kata lain, harus dilawan dengan hukum. Kita tak boleh
membiarkan kekuatan anti-kemanusiaan memfitnah pegiat kemanusiaan seenaknya,”
ungkap Syuhelmaidi kepada Islamic News Agecy (INA).
Apalagi, imbuh Syuhel, ACT
serius berperan optimal menolong warga Suriah korban konflik yang menjadi
pengungsi terutama di wilayah Turki dengan membuka cabang di Negara pimpinan
Erdogan itu. “Ini juga meneguhkan peran ACT di ranah global,” ujar Syuhel.
Sementara itu, demi memperkuat
kiprahnya untuk para pengungsi Suriah di Turki, ACT sebagai lembaga resmi yang
taat asas dan mengusung nama baik bangsa, tak pernah mengabaikan upaya
berkoordinasi dengan perwakilan pemerintah Indonesia di mana pun, termasuk di
Turki.
Menjelang akhir tahun 2016
lalu, Tim SOS Suriah XI, Jum’at (30/12/2016), melakukan kunjungan ke Konsulat
Jenderal Republik Indonesia di Istanbul. Konsuler RI, Abdul Hakim menerima Tim
SOS Suriah XI untuk mengoordinasikan kerja ACT dengan perwakilan pemerintah RI
di Turki itu.
“Kami ikut senang atas
kehadiran ACT dengan kerja kemanusiaan yang luar biasa. Kami turut mendoakan
semoga semua program kemanusiaan ACT sukses. Kerja sama ACT dengan IHH sudah
tepat karena mereka salah satu NGO yang terpercaya sampai saat ini dan memiliki
hubungan baik dengan pemerintah,” ujar Abdul Hakim.
Terkait rencana pembukaan
kantor cabang di Turki, pihak Konsulat RI merespons positif.
“Kami sangat senang, semoga
ini bisa membawa kebaikan juga untuk Indonesia,” kata Abdul Hakim. Ikut
menyambut ACT, Sekretaris Pertama KBRI, Dyah Lestari Asmarani. Ia memberi
masukan terkait perkembangan situasi politik di Turki.
“Situasi politik di sini
(Turki) setiap saat kondisinya bisa berubah. KBRI siap menjadi mitra bagi
setiap aktivitas warga negara Indonesia di wilayah kerja kami di Turki,” ujar
Dyah yang menangani urusan penerangan, sosial dan budaya KBRI di Turki.
Peluang berkiprah di Turki
amat strategis terutama karena posisinya, khususnya di wilayah Eropa, Afrika,
Timur Tengah dan Asia Tengah.
Syuhel juga menegaskan, negara
yang hingga saat ini membuka diri menolong umat manusia yang dilanda krisis di
berbagai belahan dunia adalah Turki.
Turki banyak berbuat untuk
kemanusiaan, hal yang tak banyak dilakukan negara lain. “Dan IHH sebagai badan
kemanusiaan di Turki, gamblang menunjukkan peran itu,” imbuh Syuhel.
Aksi Cepat Tanggap terpanggil
membela sesama badan kemanusiaan. “Semoga kita sadar untuk tidak membiarkan
fitnah merajalela,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, IHH
adalah organisasi lembaga kemanusiaan internasional yang telah diakui PBB.
Dalam kiprahnya, IHH pernah menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom
Flotilla menuju
Gaza, Palestina, yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan
dunia.
Selain dengan ACT, IHH juga
bermitra dengan beberapa lembaga kemanusiaan lainnya di Indonesia seperti
Indonesian Humanitarian Relief (IHR) Foundation pimpinan Ustadz Bachtiar Nasir,
PKPU dan Rumah Zakat. (salam)
Posting Komentar