Go Ihsan - Dunia Islam
akhir-akhir ini dinilai memiliki masalah di antaranya lemahnya ekonomi,
politik, keamanan, serta adanya kemerosotan moral. Konflik internal antar
sesama Muslim juga banyak terjadi disebabkan fanatik golongan yang berlebih dan
lahirnya kelompok radikal yang tak terbendung.
Baru berdiri tiga tahun lalu, saat ini QLC telah
memiliki sebanyak 20 siswa yang diprediksi akan terus bertambah pada
tahun-tahun mendatang. "Visi kami adalah menyiapkan generasi qurani yang
memiliki karakter yang kuat, tidak hanya secara ilmu pengetahuan saja namun
juga secara keagamaan (Islam)," kata Ridho. (Rep)
Menurut mantan ketua MPR,
Amien Rais, segala macam kesulitan yang multikompleks tersebut disebabkan yang
pertama karena sebagian besar para pemimpin di dunia Islam tersebut telah jadi
antek-antek kekuatan asing.
Untuk mengatasi hal itu,
menurut pakar politik Timur Tengah UGM tersebut, masyarakat dunia Islam harus
melakukan langkah-langkah kongkrit. "Yang pertama adalah menjadikan
Alquran sebagai landasan utama pengelolaan kehidupan manusia," ujar Amien
di tengah Kuliah Umum Perkembangan Peradaban dan Kebudayaan Timur Tengah yang
digelar di SD Budi Mulia Dua, Yogyakarta, Senin (18/9).
Dengan berlandaskan
Alquran, maka para pemimpin, ulama, dan umat Muslim pada umumnya harus bisa
mandiri sesuai dengan yang diajarkan oleh Islam. Kemudian, masyarakat dunia
Islam harus bersatu serta menjaga alam sebagai wujud menunaikan amanah manusia
sebagai pemakmur bumi.
"Saya yakin kalau
para pemimpin dunia Islam masih membaca dan mengamalkan Alquran maka mereka
tidak akan tertipu dan menjadi bodoh. Sebaliknya, Alquran mampu membuat kita
cerdas dan berpikir waspada," kata Amien menambahkan. Ia juga
mengungkapkan, seandainya manusia bersahabat dengan Alquran maka ia akan dekat
dengan pertolongan Allah SWT.
Yang kedua, kata Amien,
Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia harus
menghentikan memberikan berbagai macam sumber daya kepada asing. "Kita
tidak boleh lagi membiarkan asing menggotong sumber daya kita secara
semena-mena sehingga kebutuhan rakyat kita sendiri terlupakan," ujar
pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Selain dihadiri Amien
Rais, kuliah umum kemarin juga dihadiri pakar studi Islam dari Suez Canal
University Mesir, Mohamed Dawood. Kuliah umum tersebut menyimpulkan bahwa sifat
optimistis dan tak berputus asa dalam mencari jawaban dari setiap persoalan
adalah kunci untuk keluar dari lubang dimana Islam saat ini jatuh.
Ketua Yayasan Budi Mulia
Dua (BMD), Ridho Rahmadi, mengungkapkan Kuliah Umum Perkembangan Peradaban dan
Kebudayaan Timur Tengah tersebut merupakan ajang mempromosikan Qur'an Learning
Center (QLC), sebuah asrama Islam (Islamic
boarding school) yang berada di bawah naungan BMD. Acara kemarin
terselenggara berkat kerja sama dengan Program Magister dan Doktoral Minat
Kajian Timur Tengah Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Posting Komentar