Halloween party ideas 2015

WASHINGTON  – Beberapa hari lalu, penyiar radio dan pembawa acara TV kontroversial Glenn Beck, dalam sejumlah penunjukkan ketidaktahuan yang mengejutkan, menyatakan tanpa menyodorkan bukti apapun bahwa 10% dari semua Muslim (yang berarti 150 juta jiwa) adalah teroris yang ingin menggulingkan pemerintahan AS.

Beck terlalu pintar untuk menjadi sebodoh itu. Tapi, tentu saja, dia cukup pintar untuk mengetahui bahwa dia akan kehilangan banyak perhatian dari pengikutnya di internet dan media. Komentar Beck itu bukan pertama kalinya dia dan komentator TV besar lainnya memelintir kisah bahwa Muslim, sebagai sebuah kelompok, ingin menghancurkan Amerika. Efek kumulatif dari retorika kontroversial Beck, Bill O’Reilly, Sean Hannity, Bill Maher, Rush Limbaugh, Michael Savage dan banyak lainnya yang memotret Islam dan Muslim berbeda secara fundamental berkontribusi pada sebuah kebudayaan populer yang menyaksikan 1.5 milyar Muslim sebagai musuh potensial telah melekat.

Jajak pendapat baru-baru ini memperlihatkan 45% warga Amerika meyakini bahwa situasi konflik dengan masyarakat Islam adalah didasarkan pada identitas (terutama berakar pada agama atau kebudayaan mereka). Tapi data yang benar-benar bisa diverifikasi menunjukkan bahwa itu salah. Data poling dari Gallup, PEW, Zogby, dan lainnya serta penelitian menunjukkan bahwa pendorong utama kekerasan dan terorisme adalah keluhan politik, bukan agama dan kebudayaan. Kenapa fakta ini penting? Karena studi terbaru Gallup, "Mengukur Keadaan Hubungan Muslim-Barat: Menilai Awal Baru", mengonfirmasi mereka yang berpendapat bahwa akar penyebab dari ketegangan Muslim-Barat adalah politik kemungkinan besar menganggapnya bisa dihindari. Mereka yang melihatnya sebagai bersifat relijius lebih mungkin untuk mempercayai bahwa itu tak terhindarkan. Karena itu, jika konfliknya dibingkai sebagai "politis", orang-orang akan lebih mungkin untuk berusaha menemukan sebuah solusi.

Berdasarkan penelitian survei mulai tahun 2006 sampai awal 2010 di 55 negara, ditemukan bahwa lebih enam dari 10 Muslim mengatakan bahwa dunia Muslim menghormati Barat, tapi sekitar separuh yang mengatakan bahwa Barat tidak menghormati mereka. Dan mereka benar. Di AS, 53% dari publik Amerika mengatakan bahwa Barat tidak menghormati dunia Muslim. Apa itu berarti sebuah benturan yang tak terhindarkan atau adakah sebuah solusi? Mayoritas Muslim mengekspresikan kekhawatiran mendalam mereka tentang kurangnya rasa hormat ini tapi mereka juga menawarkan solusi positif: berhenti menodai Al Qur'an dan simbol-simbol agama, perlakukan kaum Muslim secara adil di dalam politik yang mempengaruhi mereka, dan potret karakter kaum Muslim secara akurat di media populer. (rin/it/suaramedia)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.