Halloween party ideas 2015

FLINTSHIRE  – Sebuah kelompok Muslim akan memfinalkan rencana untuk membeli sebuah klab sosial kosong Deeside.

Masyarakat Kebudayaan Muslim Flintshire (Flintshire Muslim Cultural Society – FMCS) baru-baru ini menggunakan Institut Memorial Perang Queensferry namun sedang berada pada "kebutuhan mendesak" tentang sebuah fasilitas yang lebih besar sehubungan dengan meningkatnya permintaan untuk para anggota.

Anggota FMCS mengatakan bahwa mereka ingin bekerjasama dengan komunitas yang lebih luas untuk membangun pusat tersebut, yang akan menaungi sebuah Masjid, di bekas Klub Sosial Shotton tersebut.

Mereka mengatakan bahwa penawaran mereka telah diterima untuk membeli bekas Klab Sosial Shotton Lane untuk digunakan sebagai sebuah pusat multi kultural.

Pada Rabu pekan lalu, para anggotakelompok tersebut membuat sebuah penampilan pada Sky Channel S untuk bantuan menggalang dana proyek tersebut.

Pimpinan kelompok tersebut menyebutkan sejumlah £150.000, namun mengatakan bahwa mereka telah setengah perjalanan menuju target jumlah tersebut mengikuti permohonan mereka pada komunitas Muslim yang lebih luas.

Mohammad Monchab Ali, pimpinan FMCS dan pemilik Bengal Dynasty, Shotton, mengatakan bahwa penggunaan pusat tersebut tidak akan dibatasi pada komunitas Islam.

Ia mengatakan: “Pusat ini diciptakan untuk orang-orang muslim, namun kami akan selalu memasukkan yang lainnya. Semua orang akan disambut dengan baik untuk datang kemari dan kami akan mengadakan acara-acara yang memasukkan komunitas lokal di dalamnya.

"Kami percaya dengan begitu akan membantu menyatukan komunitas untuk lebih dekat."

Ali bersikeras bahwa para anggota non-Muslim komunitas Shotton tidak akan ada yang harus ditakuti dari kehadiran pusat tersebut, meyakinkan bahwa pusat tersebut akan meningkatkan hubungan kebudayaan.

Ia juga menambahkan: "Kami bersemangat untuk berinteraksi dengan lainnya dan dapat membawa sebuah pengalaman pengayaan kebudayaan."

Sementara itu, Dewan Flintshire mengatakan bahwa pihak otoritas tidak dapat berkomentar sampai adanya aplikasi perencanaan yang telah diserahkan.

Selama satu tahun terkahir FMCS – dibentuk 18 bulan lalu – telah menggunakan pusat komunitas Queensferry untuk menjalankan kelas-kelas Islami dan bahasa Arab di jam-jam setelah sekolah untuk anak-anak dan dewasa dua kali dalam satu minggu.

Ukuran-ukuran kelas telah berkembang dari satu kelompok terdiri dari 20 murid menjadi kelas-kelas yang terdiri dari murid yang berjumlah melebihi 35 orang.

"Sehubuangan dengan kurangnya ruang dan beranjutnya permintaan dari komunitas, kami tidak lagi mampu menyediakan sebuah layanan yang efektif dan efisien; ada sebuah kebutuhan medesak untuk sebuah bangunan yang lebih luas," kata website FMCS.

"…Kami telah mengidentifikasi sebuah banguan yang akan menunjukkan kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa mendatang dari komunitas Muslim di Flintshire – Klab Sosial Shotton Lane."

Pimpinan kelompok tersebut mengatakan bahwa maksudnya adalah untuk membuat pusat tersebut buka untuk komunitas yang lebih luas.

"Kami ingin lebih banyak kerjasama dan kohesi. Ini adalah sebuah pusat untuk membangun pemahaman," kata Mohammed Monchab Ali yang adalah pimpinan dari Dewan Pengembangan dan Kesejahteraan Greater Sylhet, sebuah badan amal yang membantu orang-orang yang tinggal di Inggris.

Musim panas lalu, Asosiasi Muslim Wrexham membeli bekas Miner's Institut kota tersebut.

Perjanjian tersebut berakhir pada pencarian 20 tahun untuk sebuah basis permanen untuk asosiasi tersebut, membeli Miner's yang ditutup pada tahun 2008 setelah menurunnya jumlah anggota. (ppt/bbc/ldl) www.suaramedia.com

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.