Halloween party ideas 2015

Go Ihsan - Israel menghadapi kecaman pasca pengumuman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait percepatan pembangunan permukiman Yahudi di Yerusalem Timur. Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat membahas perihal tersebut.

Ketua politik PBB, Jeffrey Feltman mengatakan permukiman tersebut akan meningkatkan keraguan dalam penyelesaian pembicaraan damai dengan Palestina. Permukiman Yahudi telah menjadi isu paling rapuh antara Israel dan Palestina.

Feltman mengatakan Israel telah melanggar hukum internasional ketika bermukim di teritorial Palestina. Wakil Palestina di PBB Riyad Mansour mengatakan adanya permukiman Yahudi di tanah mereka mengikis masa depan negara Palestina.

"Setiap hari teritorial dan integritas negara kita sedang terpecah-pecah dan dirusak oleh tindakan ilegal seperti ini. Hal ini serius mengurangi kelangsungan hidup solusi dua negara," katanya.

Mansour mengatakan Yerusalem berada dalam pengepungan. Provokasi Israel di Al Aqsa dan Dome of the Rock juga sangat mengancam kekerasan lebih lanjut.

Sementara Duta besar Israel Ron Prosor mengatakan warga Palestina melakukan propaganda setengah mitos dan setengah kebohongan. ‘’Aku di sini menyampaikan satu kebenaran yang sederhana. Orang Israel tidak menjajah dan bukan pemukim. Israel adalah rumah kami dan Yerusalem adalah ibu kota abadi kami,’’ kata dia sambil mengangkat alkitab, dikutip BBC.

Ia mengatakan masyarakat internasional marah ketika orang-orang Yahudi membangun rumah di Yerusalem tetapi tidak mengatakan apa-apa ketika orang-orang Yahudi yang dibunuh. "Kemunafikan ini mengerikan," tambahnya.

Sekutu Israel, AS mengaku sangat memperhatikan rencana tersebut. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan hubungan dekat Israel dan AS tidak akan memperbesar perbedaan. "Nyatanya AS tegas jika aktifitas kependudukan itu ilegal. AS hanya mendukung rencana yang memuluskan jalan pembicaraan damai dan pencapaian solusi,' kata dia.

Pejabat Gedung Putih lain mengatakan pada BBC Neyanyahu sangat frustasi dengan tekanan global. Namun ia mengatakan akan melanjutkan proyek tersebut. Haaretz melaporkan rencana tersebut telah ada sejak beberapa tahun lalu.

Kependudukan Israel di tepi barat dan Yerusalem timur dianggap ilegal oleh hukum internasional. Aneksasi Israel terhadap wilayah itu dilakukan pada 1980 dan itu tidak akui oleh internasional. Sejak berakhirnya perang di Gaza pada bulan Agustus, ketegangan terus meningkat di bagian timur.

Bentrokan terjadi hampir setiap malam antara pasukan keamanan Israel dan demonstran Palestina yang melemparkan batu dan bom bensin. Penyebab utama kemarahan Palestina adalah meningkatnya jumlah kunjungan orang Yahudi Ortodoks, termasuk beberapa politisi, untuk berdoa di Masjid al-Aqsa, situs paling suci ketiga dalam Islam.

Netanyahu telah berjanji berulang kali bahwa "status quo" yang mengatur tempat tersuci Yerusalem tidak akan berubah, meskipun bujukan itu belum memadamkan ketakutan Palestina.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.