Go Ihsan - Lembaga
peneliti Global Crisis menyebut peluang pecahnya perang antara faksi perjuangan
Palestina di Jalur Gaza jauh lebih besar daripada kemungkinan mencapai
kesepakatan jangka dengan Zionis Israel, ataupun rekonsiliasi antara Fatah dan
Hamas.
Prediksi ini di keluarkan Global Crisis dengan judul “tidak ada jalan keluar. Gaza dan Israel diantara perang” pada hari Rabu (26/08) kemarin, menanggapi situasi terkini di Jalur Gaza yang jauh lebih sulit jika dibandingkan sebelum agresi penjajah Zionis Israel pada tahun 2014 kemarin.
Sebuah survey ekonomi yang dilakukan lembaga internal
Palestina menunjukan bahwa pendapat perkapita warga Gaza menurun 31% jika
dibandingkan dengan tahun 1994. (Rassd/Ram/Emuslim)
Prediksi ini di keluarkan Global Crisis dengan judul “tidak ada jalan keluar. Gaza dan Israel diantara perang” pada hari Rabu (26/08) kemarin, menanggapi situasi terkini di Jalur Gaza yang jauh lebih sulit jika dibandingkan sebelum agresi penjajah Zionis Israel pada tahun 2014 kemarin.
Dalam laporannya, Global Crisis
menerangkan bahwa blokade, krisis ekonomi dan keuangan, persaingan antara Hamas
dan Fatah yang didukung penjajah Zionis Israel masih menjadi alasan kuat
meletusnya kembali perang di Jalur Gaza.
Menurut catatan lembaga internasional
yang menyoroti konflik-konflik di dunia mendapati bahwa kebuntuan dari aspek
ekonomi dan sosial akibat blokade yang berlangsung sejak akhir tahun 2006 lalu
menjadi tantangan terbesar bagi Hamas untuk segera mengakhirinya.
Posting Komentar