Halloween party ideas 2015

Dalam menempuh perjalanan hidup, setiap manusia, selama jantungnya masih berdetak, selama itu pula ia tidak akan pernah lepas dari cobaan atau ujian hidup. Selama hidup manusia, ujian dan cobaan itu akan senantiasa hadir dengan berbagai bentuk dan kadarnya. Baik itu berupa kesenangan atau keburukan

Allah, berfirman :
untitled-1-copy1

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Q.S.Al Anbiya’ 35).

2

Dan Kami coba mereka dengan (ni`mat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).(Q.S.Al A’raaf 168).

3

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (Q.S.Al Baqarah 155)

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, disebutkan :
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam membuat gambar empat persegi panjang dan ditengah-tengahnya ditarik suatu garis sampai ke luar, serta beliau membuat garis pendek-pendek di sebelah garis yang di tengah itu. Kemudian bersabda : “Ini adalah manusia, ini empat persegi panjang atau yang mengelilinginya adalah ajalnya dan ini garis yang berada di luar adalah cita-citanya, serta garis pendek-pendek ini adalah hambatan-hambatannya. Bila ia luput (dapat mengatasi ) hambatan yang ini maka ia akan menghadapi hambatan yang ini, dan bila ia luput (dapat mengatasi ) hambatan yang ini maka ia menghadapi hambatan yang ini.”

Ibarat seorang musafir yang tengah menempuh suatu perjalanan. Selama ia belum sampai di tempat terakhir dari tujuan perjalanannya, ia akan senantiasa bertemu dengan aneka hambatan, halangan ataupun rintangan dalam perjalanan itu.

Ujian dalam perjalanan hidup yang berbagai ragam itu, bisa berupa apa saja :
- mungkin berupa musibah, kecelakaan, kebakaran, bencana alam dengan berbagai bentuknya (gempa bumi, banjir, gunung meletus, angin topan dsb)
- mungkin berupa kegagalan dalam perniagaan,
- mungkin berupa sakit, apakah itu dirinya atau anggota keluarganya,
- mungkin berupa kehilangan pekerjaan (phk),
- mungkin berupa himpitan hutang,
- mungkin berupa kegagalan dalam ujian,
- mungkin berupa harta yang melimpah,
- mungkin berupa jabatan yang tinggi,
- mungkin berupa kemashuran,
- mungkin kehilangan anggota keluarga,
- mungkin berupa masalah pelik dalam rumah tangga,
- mungkin berupa fitnah.yang dialami dan berbagai bentuk ujian atau cobaan hidup lainnya.

Di dalam jenjang pendidikan sekolah, setiap jenjangnya selalu diakhiri dengan ujian. Setiap tamat suatu jenjang pendidikan, ia akan diuji dengan pelajaran-pelajaran yang selama ini ia terima, sebelum ia bisa melanjutkan kepada jenjang pendidikan berikutnya. Tanpa ujian, tentu saja ia dinyatakan tidak selesai dalam jenjang sekolah yang ia jalani. Jika ia lulus dalam ujian itu, ia baru bisa melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi yang pelajarannya tentu lebih sulit dari pada jenjang pendidikan sebelumnya. Begitu pula soal-soal ujiannya tentu saja juga lebih sulit. Namun begitu, walau sesulit apapun, yang diujikan dalam ujian akhir dari suatu jenjang pendidikan, tentu berasal dari apa-apa yang telah diterima siswa dalam jenjang pendidikan yang dijalani selama ini. Tidak mungkin ditanyakan suatu soal dari jenjang pendidikan di atasnya. Waktu menjalani ujian akhir SD, tidak mungkin ditanyakan soal-soal dari pelajaran SMP. Waktu menjalani ujian akhir SMP, tidak mungkin ditanyakan soal-soal dari pelajaran SMA, begitu seterusnya. Penyelanggara pendidikan itu tahu seberapa tingkat kemampuan siswa dalam setiap jenjang pendidikannya.

Allah Subhanahu wa ta’ala yang menciptakan manusia, Maha Tahu seberapa kemampuan manusia dalam menerima ujian dari-Nya.
Firman-Nya

4

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S. Al Baqarah 286).

Kitapun berdo’a kepada-Nya, sebagaimana yang Allah tuntunkan pada manusia melalui nabi-Nya.

5

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.” (Q.S.Al Baqarah 286).

Hadits :
Tidaklah seorang Muslim ditimpa keletihan, penyakit, kekhawatiran, kesusahan, gangguan, kesedihan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah menghapus sebagian dari kesalahan-kesalahannya. “ ( Diriwayatkan Al Bukhary & Muslim)

Sakit kepalanya orang Mukmin atau duri yang menusuknya atau sesuatu yang menimbulkan madharat kepadanya, maka karenanya Allah akan meninggikan satu derajatnya pada hari kiamat dan mengampuni dosa-dosanya. (Diriwayatkan Ibnu Abid-Dunya. Isnadnya jayyid, rijalnya tsiqat).

Tidaklah seorang Mukmin tertusuk duri atau yang lebih kecil dari duri, melainkan ditetapkan baginya satu derajat dan dihapuskan darinya satu kesalahan. (Diriwayatkan Muslim)

Dalam sehari semalam, paling tidak kita membaca surat Al Fatihah 17 kali. Di dalam bacaan surat itu, setelah kita memuji Allah yang bersifat Rahman dan Rahim, Yang menguasai seluruh alam, Yang bersifat Rahman dan Rahim, Yang Memiliki hari pembalasan, kitapun berikrar hanya kepada Allah saja kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita mohon pertolongan. Kemudian kita mohon diberi petunjuk kepada jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Siapakah mereka yang telah diberi nikmat oleh Allah itu ? Dalam tasir Ibmu Katsir dijelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang disebutkan berdasarkan firman Allah surat An Nisaa’ ayat 69 :

6

Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (Q.S.An Nisaa’ 69)

Mereka, para Nabi, shiddiiqiin, syuhada dan orang-orang saleh, adalah orang-orang yang perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan.

Dalam sebuah riwayat disebutkan. Dari Fathimah binti Al-Yaman Radhiyallahu Anha, dia berkata, “Kami mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjenguknya bersama beberapa wanita. Ternyata di sana ada wadah air terbuat dari kulit yang digantung di bawah beliau, airnya jatuh ke dalam wadah itu dari tubuh beliau, karena panasnya sakit demam yang diderita beliau. Kami berkata, “Wahai Rasulullah, andaikan engkau berdoa kepada Allah, niscaya Dia akan menyembuhkan engkau. Lalu beliau bersabda :

Sesungguhnya di antara orang yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang berikutnya lagi, kemudian yang berikutnya lagi, kemudian yang berkutnya lagi. (Diriwayatkan Ahmad, An-Nasa’y dan Al Hakim. Isnadnya hasan).

Nabi Ibrahim mendapat ujian yang sedemikian berat, dari sejak masa remajanya saat menghadapi kaumnya dan ayahnya yang musyrik, ketika dimasukkan dalam gejolak api, ketika diperintahkan Allah meninggalkan keluarganya di tanah yang gersang kering dan tandus tanpa teman, ketika diperintahkan Allah menyembelih putranya Nabi Ismail yang sedang menapak remaja. Namun beliau lulus dalam ujian-ujian tadi. Sehingga beliaupun mendapat gelah Khalilullah (kesayangan Allah).(Q.S.An Nisaa’ 125)

7

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. (Q.S.Ql Baqarah 124)

Nabi Ayyub, mendapat ujian berupa sakit yang sedemikian lama. Dalam hadits dari Anas Radhiyallahu Anhu yang diriwayatkan oleh Al Hakim, Al-Bazaar, Ibnu Jarir dan Ibnu Hibban, disebutkan bahwa sakitnya itu 18 tahun, sampai-sampai orang-orang yang dekat maupun yang jauh darinya tidak mau menerima kehadirannya, kecuali dua orang saudaranya yang khusus. Meskipun demikian berat ujian yang dijalaninya, beliau lulus dari ujian itu. Pada saatnya Allah mengangkat penyakitnya, beliau sembuh total dan apa-apa yang telah hilang dari beliau selama ini, Allah kembalikan bahkan diberi yang lebih baik lagi.
Allah berfirman :

8

(Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. (Q.S. Shad 42)

Sambungan ayat tersebut menyebutkan :
Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.(Q.S. Shad 43), Dan Allah mendapati beliau sebagai orang yang sabar (Q.S.Shad 44)

Nabi Sulaiman diuji dengan kekayaan, kekuasan dan kemuliaan, bahkan dapat memahami bahasa binatang serta memerintah bangsa jin, serta ditundukkan bagi beliau oleh Allah angin juga segolongan syetan. Namun itu semua tidak menjadikan beliau sombong. Tatkala beliau dapat memahami percakapan semut ketika bala tentaranya melintasi tempat itu, beliau mensyukuri ni’mat itu dan berdoa sebagaimana yang diabadikan dalam Al Qur’an :

9

maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo`a: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".(Q.S.An Naml 19).

Beliau mendapat pujian sebagai sebaik-baik hamba, amat taat pada Tuhannya, sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an surat Shaad ayat 30.

Nabi Yusuf, semasa kecilnya beliau diftnah saudara-saudaranya, dimasukkan dalam sumur tua di tempat yang sangat terasing, kemudian ditemukan kafilah dagang yang tengah lewa, lalu dijual kepada pembesar Mesir dengan harga murah. Di masa remajanya, beliau diuji dengan godaan wanita cantik, kaya, berkedudukan sangat tinggi. Atas pertolongan Allah beliau lulus dari ujian itu. Firman-Nya :

10

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (Q.S.Yusuf 24) .

Beliau lebih menyukai penjara daripada memenuhi ajakan buruk itu. Dan Allahpun mengabulkan doa Nabi Yusuf (Q.S.Yusuf 33-34). Beliau termasuk hamba-hamba Allah yang terpilih (Q.S.Yusuf 24)

Begitu banyak kisah yang bertaburan dalam Al Qur’an tentang ujian dan cobaan para Rasul dan Nabi, yang tentu saja tidak mungkin diuraikan semuanya dalam kesempatan yang sangat terbatas ini.

Betapa berat ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya, barang kali dapat dihayati dari bunyi ayat 214 surat Al Baqarah :

11

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Q.S.Al Baqarah 214)

Dengan demikian, jika kita mohon kepada Allah agar diberi petunjuk ke jalan yang lurus sebagaimana jalannya mereka yang telah diberi nikmat oleh Allah, maka dalam menempuh perjalanan hidup, kita harus menyadari bahwa kita tidak akan pernah lepas dari ujian dan cobaan selama menjalani kehidupan di dunia. Jika kita sabar dan tawakal kepada Allah, buahnya akan dirasakan di akhirat kelak, yang Insya Allah kita akan dipertemankan Allah dengan sebaik-baik teman, yakni para Nabi, syuhada, shidiqin, sholihin.

Jangan sampai kita mengeluh, apalagi berburuk sangka ataupun protes kepada Allah atas cobaan atau ujian yang diberikan kepada kita. Karena kita tidak tahu apa rahasia dibalik cobaan yang kita terima itu.

12

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S.Al Baqarah 216)
(Ahmad Budi Sulistyo bin Poernomo

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.