Go Ihsan - Muslimah
asal Amerika Serikat (AS), Cynthia melakukan tindakan luar biasa saat
menghadapi demonstran anti Islam. Dia tidak melawan protes anti Islam yang
dilancarkan seorang wanita dengan kekerasan, tetapi dengan pelukan.
Sempat tersiar kabar akan ada protes
besar-besaran anti Islam di sebagian besar wilayah AS pada Sabtu, 10 Oktober
lalu. Protes tersebut menargetkan 20 masjid yang ada di seluruh AS.
Faktanya,
aksi tersebut hanya diikuti oleh sebagian kecil orang. Sementara di masjid
tempat Chyntia kerap berkumpul dengan orang Islam, Columbus Noor Islamic
Cultural Center, hanya ada seorang wanita yang menjalankan aksi demonstrasi
menentang Islam bernama Annie.
Annie
sempat diundang sejumlah pengurus masjid untuk masuk dan berbincang mengenai
Islam. Tetapi, wanita itu tetap menolak.
Akhirnya,
Chyntia menghampiri Annie. Bukan makian yang keluar dari mulutnya, tetapi
permohonan izin untuk bisa memeluk Annie.
"Saya
menghampirinya dan bertanya apakah saya bisa memberinya pelukan," ujar
Chyntia di akun facebook milik dia, Cynthia Eugenia Cox DeBoutinkhar.
Chintya
merasakan tubuh Annie semakin melemah. Kemudian dia mengajak Annie masuk ke
dalam masjid.
"Dia
tampak begitu takut. Saya bertanya pada dia apakah saya terlihat menakutkan.
Dia jawab saya tidak menakutkan. Saya berjanji akan terus berada di samping dia
sepanjang waktu," ungkap Chintya.
Chintya
kemudian mengajak Annie masuk dan berkeliling melihat seluruh ruangan yang ada
di masjid itu. Semua orang yang telah menunggu mereka di lobi begitu bergembira
ketika Annie bersedia masuk masjid.
Kepala
masjid pun menyambut Annie dengan ramah. Annie sempat ditawari makanan dan
minuman. Chintya pun mengatakan akan mencoba makanan itu terlebih dulu, untuk
memastikan tidak ada racun.
Setelah
itu, keduanya pergi ke ruang khusus wanita. Di sana, Chintya sesaat melepas hijab untuk meyakinkan Annie, dia adalah seperti wanita
normal lainnya. Lalu, dia kenakan hijab itu kembali dan kembali mengantarkan
Annie berkeliling.
"Saya
tunjukkan kepada dia ruang salat pria dan kantor administrasi. Kemudian kami ke
lantan atas untuk melihat balkon masjid Noor, yang menjadi tempat salat wanita.
Saya jelaskan kami tidak salat di ruang yang sama agar kaum pria bisa
berkonsentrasi saat salat dan tidak di belakang kami. Dia tertawa," ungkap
Chintya.
Keduanya
lalu pergi ke lantar bawah. Saat itu, terang Chintya, Annie bercerita tentang
temannya dari Turki yang memeluk Islam. Tetapi, keluarganya dibunuh sehingga
teman Annie tersebut memutuskan murtad kembali dan begitu membenci agama.
"Dia
banyak melihat Fox News untuk mendapat informasi tentang Islam," kata
Chintya.
Annie
kemudian memberikan banyak pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Chintya.
Muslimah itu lalu mengajak Annie menemui kepala masjid dan membincangkan
sekolah tersebut.
Dengan
senang hati, kepala masjid Noor bersedia berdialog dan menjawab sejumlah
pertanyaan Annie. Tidak lupa, kepala masjid itu juga menunjukkan Annie Alquran
terjemahan bahasa Inggris. Dialog itu berjalan selama dua jam penuh hingga
masuk waktu Ashar, membincangkan Injil, Taurat, Alquran, Id, Mekah, Isa,
keajaiban, dan lain-lain.
"Saat
masuk waktu salat Ashar, saya tawarkan Annie ikut ke lantai atas dan melihat
kami salat. Dia bersedia," kata Chintya.
Usai
salat Ashar, pertemuan berakhir. Chintya kemudian memeluk Annie dan
mengingatkan dia agar berhenti melihat Fox News. Pertemuan itu berakhir dengan
kesan yang menyenangkan.
"Kalian
semua sangat ramah. Saya tidak menyetujui kekerasan atan pembunuhan, tapi saya
akan membaca kitab ini (Alquran). Saya tidak punya bayangan orang Islam bisa
ramah kepada saya, meski setelah saya berdiri di seberang jalan dengan atibut
ini. Maaf," ungkap Annie. (Ism/dcoid)
Posting Komentar