Foto:AFP |
NEW DELHI, INDIA – Dalai Lama pada Selasa (23/11) waktu setempat mengelu-elukan Islam sebagai salah satu dari agama terhebat di dunia mengatalan bahwa jihad sejati adalah tentang memerangi "emosi negatif" di dalam diri seseorang.
Berbicara setelah menerima sebuah gelar Doktor Kesusastraan (Doctor of Letters – D. Litt) dari Universitas Jamia Millia Islamia, New Delhi, pemimpin spiritual Tibet tersebut mengatakan bahwa beberapa elemen jahat membawa sebuah nama buruk kepada Islam.
"Saya membela Islam," Dalai Lama mengatakan, "Kita tidak seharusnya menyamaratakan Islam melalui beberapa orang yang jahat. Orang-orang jahat semacam itu juga ada di antara Hindu, Yahudi, Kristen, Budha dan semua agama."
"Masalah-masalah yang kita hadapi di dunia saat ini adalah masalah ciptaan kita sendiri. Untuk menciptakan sebuah masyarakat yang hamonis, kami membutuhkan orang-orang muda dengan visi dan untuk hal itu pendidikan dan etis moral harus berjalan beriringan," Dalai Lama mengatakan.
Islam adalah salah satu dari agama yang penting selama berabad-abad, di masa silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini adalah harapan dari juatan orang," ia mengatakan.
"Beberapa Muslim di negara ini (India) mengatakan kepada saya bahwa penganut Islam sejati harus memperluas kasih sayang mereka dan belas kasihan kepada semua mahkluk hidup.
"Jika seseorang menciptakan pertumpahan darah, mereka bukanlah Muslim," ia menambahkan, "arti dari jihad adalah sebuah perjuangan di dalam diri kita sendiri melawan semua emosi negatif seperti kemarahan, kebencian, keterikatan, dan menciptakan masalah di dalam masyarakat".
Ia mengatakan walaupun ia menerima kehormatan yang sama dari semua univeristas di seluruh dunia, ia pada khususnya merasa terhormat menerimanya dari sebuah institusi pembelaran Islam yang lebih tinggi di India.
Mengenai gelar yang ia terima tersebut, bagi pemimpin spiritual Tibet, menerima sebuah gelar kehormatan dari "sebuah universitas berbau Muslim," adalah spesial.
"Gelar ini dari sebuah universitas berbau Muslim adalah spesial karena saya berkomitmen dengan keselarasan keagamaan. Sejak 11 September, saya telah membela Islam. Untuk beberapa irang yang sesat, kita tidak seharusnya menyalahkan sebuah agama.
"Islam adalah salah satu agama yang penting di planet ini, dan harapan bagi jutaan orang-orang,"
Gelar Doktor Kesusastraan tersebut dianugerahkan kepada Dalai Lama ke-14 oleh Wakil Kanselir Najeeb Jung di rapat tahunnan Jamia.
Dalam sebuah pesan singkat, Dalai Lama menghimbau para mahasiswa untuk bekerja keras untuk mencapai sebuah dunia yang penuh dengan kedamaian. Ia memulai pidatonya dengan meminta mereka yang hadir untuk tidak salah paham terhadapnya karena menggunakan kata-kata yang salah karena "bahasa Inggris saya tidak bagus".
Menghormati pemimpin spiritual tersebut, Jung menyimpang dari pidato konvensional wakil kanselir dan menghimbau mereka yang hadir "untuk menyerap keberadaan nilai-nilai yang ia bagi dengan tanah kuno kita".
Memuji pluralisme India, Jung mengatakan: "Jamia dibayangi oleh pendirinya, adalah sebuah instisusi pelopor pengajaran yang akan membuat Muslim rekanan sepenuhnya di proyek besar yang adalah pluralism India. Pluralisme tersebut terkadang disederhanakan ke dalam hubungan baik Hindu-Muslim." (ppt/nk/toi) www.suaramedia.com
"Masalah-masalah yang kita hadapi di dunia saat ini adalah masalah ciptaan kita sendiri. Untuk menciptakan sebuah masyarakat yang hamonis, kami membutuhkan orang-orang muda dengan visi dan untuk hal itu pendidikan dan etis moral harus berjalan beriringan," Dalai Lama mengatakan.
Islam adalah salah satu dari agama yang penting selama berabad-abad, di masa silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini adalah harapan dari juatan orang," ia mengatakan.
"Beberapa Muslim di negara ini (India) mengatakan kepada saya bahwa penganut Islam sejati harus memperluas kasih sayang mereka dan belas kasihan kepada semua mahkluk hidup.
"Jika seseorang menciptakan pertumpahan darah, mereka bukanlah Muslim," ia menambahkan, "arti dari jihad adalah sebuah perjuangan di dalam diri kita sendiri melawan semua emosi negatif seperti kemarahan, kebencian, keterikatan, dan menciptakan masalah di dalam masyarakat".
Ia mengatakan walaupun ia menerima kehormatan yang sama dari semua univeristas di seluruh dunia, ia pada khususnya merasa terhormat menerimanya dari sebuah institusi pembelaran Islam yang lebih tinggi di India.
Mengenai gelar yang ia terima tersebut, bagi pemimpin spiritual Tibet, menerima sebuah gelar kehormatan dari "sebuah universitas berbau Muslim," adalah spesial.
"Gelar ini dari sebuah universitas berbau Muslim adalah spesial karena saya berkomitmen dengan keselarasan keagamaan. Sejak 11 September, saya telah membela Islam. Untuk beberapa irang yang sesat, kita tidak seharusnya menyalahkan sebuah agama.
"Islam adalah salah satu agama yang penting di planet ini, dan harapan bagi jutaan orang-orang,"
Gelar Doktor Kesusastraan tersebut dianugerahkan kepada Dalai Lama ke-14 oleh Wakil Kanselir Najeeb Jung di rapat tahunnan Jamia.
Dalam sebuah pesan singkat, Dalai Lama menghimbau para mahasiswa untuk bekerja keras untuk mencapai sebuah dunia yang penuh dengan kedamaian. Ia memulai pidatonya dengan meminta mereka yang hadir untuk tidak salah paham terhadapnya karena menggunakan kata-kata yang salah karena "bahasa Inggris saya tidak bagus".
Menghormati pemimpin spiritual tersebut, Jung menyimpang dari pidato konvensional wakil kanselir dan menghimbau mereka yang hadir "untuk menyerap keberadaan nilai-nilai yang ia bagi dengan tanah kuno kita".
Memuji pluralisme India, Jung mengatakan: "Jamia dibayangi oleh pendirinya, adalah sebuah instisusi pelopor pengajaran yang akan membuat Muslim rekanan sepenuhnya di proyek besar yang adalah pluralism India. Pluralisme tersebut terkadang disederhanakan ke dalam hubungan baik Hindu-Muslim." (ppt/nk/toi) www.suaramedia.com
Posting Komentar