PARIS – Berniat untuk mempraktikkan ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa semua Muslim adalah saudara, sebuah website baru bernama Muslim-HomeExchange.com diluncurkan baru-baru ini untuk memungkinkan sesama Muslim bertukar dan saling menginap di rumah satu sama lain untuk periode waktu yang disepakati bersama dengan cuma-cuma.
Pendiri website Hadi Oudhini, seorang Muslim Perancis yang belajar turisme di Paris, memutuskan untuk memulai ide ini setelah menyaksikan langsung masalah yang dihadapi kaum Muslim ketika menyewa apartemen di negara lain untuk liburan.
"Saya bekerja di sebuah agen perjalanan di Paris ketika seorang Muslim datang mencari apartemen untuk disewa selama musim panas di Spanyol," ujar Hadi.
"Dia meminta sebuah vila dengan kolam renang tertutup untuk dinikmati bersama keluarganya, tapi ketika dia sampai di sana, kolam renangnya tidak benar-benar tersembunyi. Meskipun telah membayar 1.800 euro untuk itu, dia jelas tidak mendapatkan tingkat kepuasan yang dicarinya," ujar Hadi.
Episode itu memicunya untuk memulai sebuah jasa yang memungkinkan masyarakat, baik Muslim maupun non-Muslim, untuk bertukar rumah selama periode waktu tertentu dengan cuma-cuma atau hanya untuk menyewakan kamar mereka bagi tamu yang berkunjung dengan tarif murah.
Hadi mengatakan krisis keuangan dan krisis kredit terutama di Eropa sebenarnya adalah berkah tersembunyi karena memberikan kesempatan besar bagi pengusaha lokal seperti dirinya untuk menawarkan jasa penginapan dan paket tur pada 1.8 milyar Muslim yang tersebar di seluruh dunia, menggunakan metode uji coba.
"Konsep pertukaran rumah pertama kali dikembangkan di AS lebih dari 50 tahun lalu dan sekarang terdapat banyak website yang menawarkan layanan serupa, bahkan untuk masyarakat Yahudi dan Kristen. Jadi ini sebenarnya adalah evolusi alami bagi masyarakat Muslim global," tambahnya.
Perkembangan serupa di dalam industri pariwisata dan perjalanan Islam juga telah terlihat. Website-website seperti HalalTrip.com dan CrescentRating.com, yang menyusun daftar dan peringkat sejumlah hotel berdasarkan fasilitas dan layanan Islam yang mereka tawarkan, telah cepat untuk mengambil manfaat dari dolar halal dan kepatuhan kaum Muslim pada prinsip-prinsip Islam, bahkan ketika sedang berlibur.
"Segmen pariwisata berbasis Islam atau halal berkembang dengan cepat karena permintaannya melebihi persediaan, dan dengan marjin yang sangat besar," ujar Kamarul Aznam Kamaruzaman, editor pengelola Halal Media. (rin/prl) www.suaramedia.com
"Dia meminta sebuah vila dengan kolam renang tertutup untuk dinikmati bersama keluarganya, tapi ketika dia sampai di sana, kolam renangnya tidak benar-benar tersembunyi. Meskipun telah membayar 1.800 euro untuk itu, dia jelas tidak mendapatkan tingkat kepuasan yang dicarinya," ujar Hadi.
Episode itu memicunya untuk memulai sebuah jasa yang memungkinkan masyarakat, baik Muslim maupun non-Muslim, untuk bertukar rumah selama periode waktu tertentu dengan cuma-cuma atau hanya untuk menyewakan kamar mereka bagi tamu yang berkunjung dengan tarif murah.
Hadi mengatakan krisis keuangan dan krisis kredit terutama di Eropa sebenarnya adalah berkah tersembunyi karena memberikan kesempatan besar bagi pengusaha lokal seperti dirinya untuk menawarkan jasa penginapan dan paket tur pada 1.8 milyar Muslim yang tersebar di seluruh dunia, menggunakan metode uji coba.
"Konsep pertukaran rumah pertama kali dikembangkan di AS lebih dari 50 tahun lalu dan sekarang terdapat banyak website yang menawarkan layanan serupa, bahkan untuk masyarakat Yahudi dan Kristen. Jadi ini sebenarnya adalah evolusi alami bagi masyarakat Muslim global," tambahnya.
Perkembangan serupa di dalam industri pariwisata dan perjalanan Islam juga telah terlihat. Website-website seperti HalalTrip.com dan CrescentRating.com, yang menyusun daftar dan peringkat sejumlah hotel berdasarkan fasilitas dan layanan Islam yang mereka tawarkan, telah cepat untuk mengambil manfaat dari dolar halal dan kepatuhan kaum Muslim pada prinsip-prinsip Islam, bahkan ketika sedang berlibur.
"Segmen pariwisata berbasis Islam atau halal berkembang dengan cepat karena permintaannya melebihi persediaan, dan dengan marjin yang sangat besar," ujar Kamarul Aznam Kamaruzaman, editor pengelola Halal Media. (rin/prl) www.suaramedia.com
Posting Komentar