Go Ihsan - Selama
ratusan tahun, Muslim telah bermigrasi ke Amerika Serikat dan memiliki berbagai
peran penting. Dilansir dari Global Post, Rabu (6/4),
berbagai bukti sejarah memperlihatkan partisipasi Muslim untuk Amerika.
Menurut Profesor Ilmu Agama
dari Universitas Indianapolis, Edward E. Curtis, Muslim memiliki peranan
penting, mulai dari menemukan Benua Amerika, hingga mempertahankan kemenangan
pihak utara dalam Perang Sipil Amerika Serikat. Christopher Colombus
adalah pelaut yang menemukan Amerika, tetapi tanpa Muslim, penemuan itu tak
mungkin terjadi.
'Dalam penjelajahan Colombus,
sejarawan Leslie Brout Jr. mencatat di 'Pengalaman Warga Afrika di
Amerika-Spanyol: 1502 hingga Hari ini', ia membawa banyak awak Muslim. Banyak
pelaut yang mencari benua baru seperti Vasco Núñez de Balboa, Hernán Cortés,
Pánfilo de Narváez, Pedro de Alvarado, Francisco de Montejo, dan lainnya
membawa Muslim untuk membantu penjelajahan mereka.
Setelah penemuan benua Amerika,
dalam 'Ensiklopedia Sejarah Muslim Amerika', Curtis menjelaskan hampir 300
orang yang memiliki nama keluarga Muslim ikut bertempur dalam Perang Sipil.
Beberapa Muslim dalam perang tersebut menjadi serdadu, termasuk Moses Osman,
seorang kapten di infanteri ke-104 dari Illinois. Osman sebelumnya menjadi
budak di Turki dan Rusia. Di Amerika ia dipaksa mengabdi pada seorang wisatawan
Eropa yang menjelajahi Samudera Atlantik.
Selain itu, ada pula Mohammed
Ali bin Said yang berperang dalam Perang Sipil dari tahun 1863 sampai 1865.
Said mendapatkan titel sersan dari Tentara Perserikatan. Setelah pensiun, Said
berkeliling dunia dan tinggal di Alabama, kemudian menerbitkan autobiografi
tahun 1873.
Adanya emansipasi
memperbolehkan budak-budak Muslim untuk menjalankan agamanya lebih bebas. Namun
tidak hanya mereka yang menjalankan Islam di Amerika setelah Perang Sipil.
Bahkan ada pula Muslim yang membangun koran Islam, 'The Moslem World'. Muslim
tersebut adalah mualaf bernama Alexander Russell Webb. Webb memeluk Islam pada
tahun 1887, dan tahun 1893 ia memulai koran Islamnya tersebut.
Sedangkan mulai abad ke-20,
muncul pula sentimen anti-imigran. Namun komunitas Muslim di Amerika terus
berkembang. Imigran Muslim saat tersebar dan bekerja di berbagai negara bagian
Amerika. Sejarawan Vivek Bald, penulis 'Harlem Bengal dan Sejarah Warga Asia
Selatan Amerika yang Hilang', menjelaskan Muslim di abad ke-20 tidak hanya
bekerja sebagai petani, tetapi di sektor industri dan jasa pula.
Posting Komentar