SURABAYA (voa-islam.com) - Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sepakat menetapkan 1 Ramadhan 1431 Hijriyah jatuh pada 11 Agustus 2010.
Kalender Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memprediksi 1 Ramadhan 1431 Hijriah bertepatan dengan 11 Agustus 2010.
“Itu prediksi secara hisab (perhitungan matematis), karena kami tetap menunggu rukyatul hilal (melihat rembulan muda secara kasat mata),” kata Ketua Lajnah Falaqiah PWNU Jatim H Abdus Salam Nawawi di Surabaya, Ahad (11/7/2010).
Menurut dia, awal Ramadhan 1431 H akan mungkin bersamaan dengan Muhammadiyah yang sudah menetapkan pada 11 Agustus, karena ketinggian “hilal” (rembulan usia muda/pergantian kalender) mencapai 2 derajat.
“Dari sudut peluang sama memang ada karena ketinggian hilal di atas dua derajat, tapi nggak tahu kalau ada mendung, karena itu kami akan menunggu hasil rukyatul hilal,” katanya.
Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya itu mengatakan PWNU Jatim akan melakukan rukyatul hilal pada 9 Agustus petang di sejumlah daerah seperti Surabaya, Gresik, Lamongan, Madura, Blitar, Malang, Jember, dan sebagainya.
Sebelumnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur juga menetapkan 1 Ramadhan 1431 Hijriyah jatuh pada 11 Agustus 2010.
“Penetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah,” kata Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur Nadjib Hamid di Surabaya, Sabtu (10/7) malam.
Dijelaskannya, awal Ramadan tahun ini dimulai pada Rabu, 11 Agustus 2010. Ijtima‘ akhir Sya‘ban terjadi pada Selasa, 10 Agustus 2010, bertepatan dengan 29 Sya‘ban 1431 Hijriyah pukul 10.09 WIB.
“Pada saat matahari terbenam hari itu, hilal sudah wujud 2 derajat lebih. Jadi, tanggal 10 Agustus malam sudah mulai tarawih,” jelas Nadjib.
Nadjib menegaskan bahwa penghitungan di PW Muhammadiyah Jawa Timur, sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
“Hasil penghitungan memang di level provinsi, tapi sama dengan penghitungan dengan Pimpinan Pusat. Jadi tidak ada perbedaan antara Wilayah dan Pusat,” papar dia.
Nadjib juga mengaku, hasil penghitungan ini juga akan dikomunikasikan dan dilaporkan ke pemerintah. “Pasti kami laporkan ke pemerintah tentang penghitungan hisab Majelis Tarjih Muhammadiyah ini,” tegasnya.
Ramadhan Momentum Introspeksi dan Silaturrahim
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan tahun nini, Muhammadiyah Jawa Timur mengimbau kepada umat Islam di Indonesia, untuk menghadapi bulan suci Ramadan dengan suka cita.
Selain itu, menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan dan memperkokoh tali silaturahmi dengan siapa saja, termasuk keluarga, teman dan semua masyarakat.
Muhammadiyah Jawa Timur juga mengimbau kepada masyarakat Islam untuk menjadikan bulan suci Ramadan sebagai momentum untuk introspeksi atas segala kesalahan dengan jalan memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.
“Mari kita jauhi kemungkaran dan berlomba-lomba demi kebaikan. Apalagi, di bulan Ramadan, pahala segala kebaikan kita dilipatgandakan pahalanya,” ucap Nadjib Hamid. [taz/metro, ant]/voa-islam.com
Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya itu mengatakan PWNU Jatim akan melakukan rukyatul hilal pada 9 Agustus petang di sejumlah daerah seperti Surabaya, Gresik, Lamongan, Madura, Blitar, Malang, Jember, dan sebagainya.
Sebelumnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur juga menetapkan 1 Ramadhan 1431 Hijriyah jatuh pada 11 Agustus 2010.
“Penetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah,” kata Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur Nadjib Hamid di Surabaya, Sabtu (10/7) malam.
Dijelaskannya, awal Ramadan tahun ini dimulai pada Rabu, 11 Agustus 2010. Ijtima‘ akhir Sya‘ban terjadi pada Selasa, 10 Agustus 2010, bertepatan dengan 29 Sya‘ban 1431 Hijriyah pukul 10.09 WIB.
“Pada saat matahari terbenam hari itu, hilal sudah wujud 2 derajat lebih. Jadi, tanggal 10 Agustus malam sudah mulai tarawih,” jelas Nadjib.
Nadjib menegaskan bahwa penghitungan di PW Muhammadiyah Jawa Timur, sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
“Hasil penghitungan memang di level provinsi, tapi sama dengan penghitungan dengan Pimpinan Pusat. Jadi tidak ada perbedaan antara Wilayah dan Pusat,” papar dia.
Nadjib juga mengaku, hasil penghitungan ini juga akan dikomunikasikan dan dilaporkan ke pemerintah. “Pasti kami laporkan ke pemerintah tentang penghitungan hisab Majelis Tarjih Muhammadiyah ini,” tegasnya.
Ramadhan Momentum Introspeksi dan Silaturrahim
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan tahun nini, Muhammadiyah Jawa Timur mengimbau kepada umat Islam di Indonesia, untuk menghadapi bulan suci Ramadan dengan suka cita.
Selain itu, menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan dan memperkokoh tali silaturahmi dengan siapa saja, termasuk keluarga, teman dan semua masyarakat.
Muhammadiyah Jawa Timur juga mengimbau kepada masyarakat Islam untuk menjadikan bulan suci Ramadan sebagai momentum untuk introspeksi atas segala kesalahan dengan jalan memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.
“Mari kita jauhi kemungkaran dan berlomba-lomba demi kebaikan. Apalagi, di bulan Ramadan, pahala segala kebaikan kita dilipatgandakan pahalanya,” ucap Nadjib Hamid. [taz/metro, ant]/voa-islam.com
Posting Komentar