Go Ihsan -Pertemuan Sub Regional Penanggulangan Terorisme (Sub
Regional Meeting On Counter Terorism) digelar di Jakarta dengan diikuti oleh
sembilan negara peserta. Kegiatan tersebut sebelumnya akan dilaksanakan di
Lombok, Nusa Tenggara Barat, namun akhirnya dibatalkan karena terjadi bencana
gempa.
Acara Pertemuan Sub Regional Penanggulangan Terorisme
digelar di Jakarta pada Senin (06/11/20187), setelah sebelumnya direncanakan
digelar di Lombok pada 6 Agustus 2018. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum
dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, yang memimpin acara tersebut, mengatakan
pertemuan kali ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Sub Regional Meeting On
Foreign Terrorist Fighters and Cross-Border Terorism tahun lalu.
“Ini adalah kelanjutan dari pertemuan serupa yang kita laksanakan
di Manado pada 29 Juli 2017 yang lalu. Dimana Indonesia adalah tuan rumah dalam
pertemuan tersebut,” kata Wiranto dalam konferensi pers usai acara di Fairmont
Hotel, Jakarta.
Pertemuan Sub Regional Penanggulangan Terorisme tersebut
melibatkan menteri dan pejabat setingkat menteri. Sembilan negara
berpartisipasi dalam pertemuan kali ini, yaitu Indonesia, Australia, Malaysia,
Filipina, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Myanmar, Thailand, dan Singapura.
Menurut Wiranto, pertemuan kali ini fokus membahas upaya
negara peserta sub regional dalam memberantas tindak pidana terorisme.
Negara-negara peserta akan membangun penguatan kerja sama yang telah ada.
“Kita juga mencoba merancang program-program baru yang perlu
kita lakukan sehubungan dengan peningkatan ancaman terorisme dan menggunakan
berbagai media dan cara-cara baru baik teknis maupun taktik mereka,” paparnya.
Wiranto menyebut kini cara dan metodologi terorisme telah
berkembang. Bahkan hingga melibatkan satu keluarga termasuk perempuan dan
anak-anak seperti yang terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu.
“Mereka juga menggunakan teknologi yang semakin maju. Tadi
telah kita sepakati untuk kita lawan bersama,” ujar Menko Polhukam.(kiblat)
Posting Komentar