Go Ihsan - KH Abdulah Gymnastiar atau yang kerap dikenal Aa Gym turut hadir
sebagai pembicara di kuliah Subuh Masjid Al-Hakim, BSD City, Tangerang Selatan.
Dalam acara tersebut ia menyampaikan tentang dua hal, yaitu keutamaan doa dan
keikhlasan.
Aa Gym memulai
kuliah subuh dengan berdoa terlebih dulu. Menurutnya, sangat disayangkan bila
tidak ada doa di awal kegiatan, sebab Allah SWT sangat menyukainya. Doa, kata
Aa Gym, adalah saripati dari ibadah dan juga amalan yang bisa mengubah takdir,
dari takdir yang satu ke takdir yang lain. “Jadi daripada berbasa-basi, lebih
baik kita berdoa,” kata Aa Gym, kemarin.
Aa Gym pun
mengisahkan sebuah keluarga di mana orangtua lebih memilih mendoakan anaknya
daripada memberinya nasihat. Sebab, menurutnya, terkadang nasihat orangtua itu
tidak cukup berhasil karena sang anak sudah mengetahui modal dasar teorinya.
“Kecuali nasihat setelah berdoa, karena saya berharap nasihatnya dibimbing oleh
Allah,” ujarnya.
Oleh karena itu,
Aa Gym berharap, bahwa manusia di bumi lebih mengutamakan berdoa setiap saat
karena doa adalah zikrullah. “Doa itu bagus, kata guru saya, manusia harus
menempatkan dirinya sebagai hamba yang semestinya dan sekuat tenaga menempatkan
Allah SWT sebagai Tuhanmu yang sesungguhnya,” ucapna.
Manusia, harus
menempatkan diri sebagai hamba yang lemah, sedangkan Allah SWT yang Maha Kuasa.
Semakin manusia merasa lemah dihadapannya dan hanya Allah SWT Yang Maha Kuasa,
ketika itulah doa akan dijabah. Ketika manusia merasa fakir atau tidak
mempunyai apa pun dan Allah SWT pemilik segalanya, itulah waktu doa yang pas.
Serta ketika manusia tidak mempunyai ilmu apa pun dan Allah SWT Maha Tahu
Segalanya, itulah waktu untuk mustajab.
“Misal, kita
lagi dalam posisi telur di ujung tanduk kerbau kaligata, sangat terancam, saat
itulah kita menghiba pertolongan Allah dan doa dekat dengan mustajab karena
memang sudah memposisikan diri lailaa haillallah,” ujar Aa Gym.
Terkait tentang
keikhlasan dan cirri-cirinya, Aa Gym mengatana, ikhlas merupakan sebuah
perjalanan yang sangat panjang. Ciri-ciri manusia ikhlas adalah orang-orang
yang menikmti hidup, bahagia, mulia dan selamat. “Pada Alquran juga sudah
disebutkan tentang cirri-ciri manusia yang ikhlas: Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku, matiku, semata-mata karena Allah SWT, Rabb semesta alam,”
kata Aa Gym.
“Ikhlas mudah
jika hanya dikata, dan memerlukan perjuangan untuk melakukannya. Ikhlas bisa
berbentuk sebuah ibadah yang diselingi dengan harapan. Misalnya, seseorang
melakukan shalat Tahajud agar mendapatkan pekerjaan, hai itu sah saja karena ia
memintanya hanya kepada Allah SWT. Atau seseorang beribadah karena takut akan
mendapatkan musibah dari Allah SWT,” Aa Gym menjelaskan.
Namun, kata AA
Gym, untuk berlaku ikhlas, manusia membutuhkan mujahadah. Ia
juga menyebutkan sebuah teori yang membahas tentang sikap ‘tahu’ yang artinya
mendengar dan ‘paham’ yang artinya belajar. “Jadi, seseorang yang tahu dan
paham tentang ikhlas, belum tentu ia ikhlas karena untuk ikhlas perlu mujahadah
atau berjuang untuk melatih diri dengan bersungguh-sungguh. Dengan begitu Allah
SWT akan menaikkan peringkat keihlasannya sebagaimana ia ber-mujahadah," tuturnya.
Aa Gym
mengatakan, bahwa istiqamah merupakan puncak dari keikhlasn. Segalanya akan
terasa nikmat jika manusia sudah bisa melakukan hal tersebut. Manusia yang
ikhlas tidak ingin amalannya diketahui oleh orang atau tidak rindu popularitas.
“Berat menjadi
orang yang popular, semua diperhatikan karena kalau dia berbuat baik, belum
tentu ikhlas, mungkin apa yang dilakukan itu baik dalam pandangan orang, namun
belum tentu diterima dalam pandangan Allah SWT,” katanya.
Menurut Aa Gym,
semua orang belum tentu bisa bertahan hidup dengan kepopuleran, sekali pun ia
sudah melakukan tiga amalan baik. Ia mencontohkan, para mujahid, seseorang yang
jatuh ketika berada di medan perang, dan berkata bahwa dirinya berjuang karena
Allah SWT.
“Meskipun, bibir
dan raganya berkata bahwa ia berjuang karena-Nya, Allah SWT tahu isi hati orang
itu sebenarnya. Belum tentu ia bisa ikhlas berjuang hingga harus mati terbunuh
di medan perang,” ujarnya.
Contoh lain
menurut Aa Gym yaitu para mubalig atau peneceramah. Seseorang yang belajar
agama dan mengajarkannya, belum tentu mereka dihisab oleh Allah. Hal itu karena
mungkin saja ia melakukan hal itu untuk mencari popularitas.
“Kepada orang
tua yang ingin anaknya terkenal, tidak usahlah karena jika melakukan satu
kesalahan dan menjadi contoh orang banyak maka akan berlipat ganda dosanya,”
ujarnya.
Selain itu, ciri
manusia yang ikhlas adalah mereka tidak sibuk dengan amal besar atau amal
kecil, yang terpenting adalah amal shzleh karena kedua amal tersebut termasuk
ke dalamnya. Contoh orang tidak ikhlas, ada kuda yang kabur semua orang
semangat mencarinya, sedangakan mereka tidak menolong semut yang kesakitan,”
ujarnya.(rep)
Posting Komentar